Rabu, 09 November 2011

THE POWER OF DREAM

Tulisan ini bearawal dari Selasa 1-11-2011 antara 18:00-19:00

        Kala itu sore tengah berada dipuncak peraduan. Tiada pernah terduga sebelumnya, saya bisa bertemu dengan mereka orang-orang besar. Gemetar rasanya seluruh jiwa, melihat diri mereka yang dahulunya bukanlah apa-apa. Kini mampu menjadi orang-orang yang super penuh kedikdayaan. Tanpa penuh penungguan, segenap nuraniku berdegup, otak ini segera memikirkan sesuatu. Yaitu konsep langka bagi orang-orang yang tengah menjadi besar. Aku memikirkan, bahwa mereka mungkin dahulunya hanyalah orang kecil pemimpi besar. Hingga merek menyadari bahwa usaha yang besar pulalah yang sepadan untuk sebuah mimpi besar  yang mereka miliki, dan pada akhirnya mereka memang benar-benar menjadi orang besar.
Mereka mungkin memahami bahwa hukum alam ini selalu berbanding lurus. Dimana mimpi besar jika dikali dengan tindakan yang besar akan menjadikan mereka orang besar. Mereka mungkin termasuk orang-orang yang tidak suka berpasrah diri dan skeptis akan nasib yang lebih baik. Hanya berpacu pada garis tangan dan ketetapan tanpa usaha. Mereka tentu bukanlah orang yang apatis akan mimpi dan memiliki refleksi usaha yang mantap.
     
         Hendaknya itu dalah cambuk dalam diri saya. Dimana kita tidak boleh gamang akan mimpi besar. Kita harus memiliki visi hidup yang jelas dan terarah. Menyoal terukur atau tidaknya itu merupakan kuasa tuhan, akan tetapi setelah semua usaha dan doa telah maksimal dikerahkan. Bukankah allah sudah jelas secara eksplisit menyatkan bahwa “aku selalu sesuai dengan prasangka hambaku”. Hal ini menegaskan bahwa kita dituntut untuk bermimpi lalu percaya pada mimpi itu. Dan rasa percaya itulah nanti yang akan menggerakkan setiap usaha. Andai  sekencang apapun badai menghadang, sederas apapun hujan menghambat dan sekuat karangpun tembok penghalang. Maka kita tetap akan berusaha demi mimpi yang hakiki.

       Ibrah yang lain pernah saya simpan jauh dalam sanubari saya adalah. Bahwa bermimpilah dan berusahalah. Karena mimpi tanpa usaha adalah sebuah lamunan, dan usaha tanpa mmpi adalah kenekatan. Ini lah relasi yang pasti dan sepadan akan dua hal yang membuat hidup kita lebih dari sekedar bermakna.

Bagaimana jika Kegagalan Mendera?.
                Jika kita tengah mantap dan yakin akan mimpi yang tengah dirintis. Lalu tiba-tiba datang penghalang yang membuatnya seolah-olah menjadi kendur bahkan buyar, maka mungkin kita akan bertanya kepada diri kita. “apa yang akan saya lakukan?”. Mungkin konsep yang akan saya ajukan ini dapat menjadi jalan keluar sebagai pemecah kebuntuan. 

                Jika kita menemui kegagalan dalam berusaha, maka bagi seorang pemimpi besar ia tak akan mengenal istilah putus asa. Ia akan terus berusaha menggapai mimpinya yang besar tersebut. Ia akan selalu mendengungkan azas, bahwa dibalik cobaan akan ada kemudahan. Dimana setinggi dan securam apapun pendakian, pasti akan ada turunan yang landai setelahnya. Ia selalu berfikiran, bahwa allah dengan dunianya selalu adil kepada orng-orang yang mu berusaha keras akan mimpinya. Tuhan tidaklah pernah tertidur sedikitpun. Tuhan selalu mendengar setip keluh kesah para pencari mimpi.

                Mengenai hal diatas maka akan saya hadirkan sebuah cerita kalsik, namun menarik sebagai pencerminan bahwa tiada usaha yang sia-sia jika kita tidak pernah berputus asa pada setiap rintangan.
                Disebuah daerah pada tempo dulu, maka hiduplah seorang pemuda bertubuh kekar bekerja 
sebagai seorang pemecah batu. Ratusan batu berbagai ukuran telah berhasil dipecahkan tanpa sekalipun kegagalan. Namun, pada suatu ketika ia pergi berjalan-jalan ke desa sebelahnya. Disuatu tempat ia mendapati sebuah batu yng amat besar dan terlihat kokoh. Saat itu timbullah hasratnya sebagai seorang pemecah batu berpengalaman. Ia bermimpi bahwasan ia dapat memecah batu besartersebut menjadi berkeping-keping. Lalu ia pun kembali pulang kerumahnya dengan mimpi yang tengah digenggamnya. I tentu sudah merencanakan untuk mempersiapka segala sesuatunya.

                Pada, hari yang telah ia tentukan, ia kembali ketempat dimana batu besar tersebut ditemukan. Ia pun memulai memecahkan batu tersebut dengan sebuah ayunan besar. Ayunan pertama pun tiada terasa retakan. Hingga ia mengayun sampai 30 kali, hasilnya pun sama. Ia terus mencoba dan mencapai ayunan yang ke 60, tidak juga terasa perubahan. Ia tetap tidak menyerah dan menambah ayunannya menjadi 80,namun selalu sama dengan hasil-hasil sebelumya. Ia pun menambah ayunannya lagi dan kini telh mencapai 99 kali ayunan, dan benar tidak terjdi apa-apa. Lalu, ia pun menyerah akan mimpinya dan untuk pertama kalinya ia gagal akan mimpi dan pekerjaannya.

                Selang beberapa lama setelah kegagalannya. Maka, datang lah seorang kakek tua yang peot dan kurus. Ia pun mengambil martil sang pemuda dan mengayunkkannya kearah batu besar tadi. Dan, walhasil batu tersebutpun bisa dipecahkan. Sang pemuda tercengang tak percaya akan apa yang telah dilihatnya. Ia heran, bagaimana seorang kakek tua kurus bisa memecahkan batu besar yang ia sendiri tak bisa memecahkannya?. Apakah kakek tersebut dahulu adalah seorang pemecah batu pula?”. Si pemudapun memberanikan diri untu bertanya kepada si kakek.
                “kek, kenapa kakek bisa memecahkan batu besar itu?, apakah kakek dahulunya adalah seorang pemecah batu pula?”.

Si kakekpun menjawab, “tidak wahai anak muda”. Aku bisa memechkan batu tersebut, karena aku melakukan pukulan yang ke 100.”

Pemuda itupun tecengang. Ia tak menyangka dan baru menyadari. Betapa ia telah melakukan kesalahan terbodoh dalam hidupnya. Ia telah membiarkan keggalan mengalahkan mimpi besarnya. Andaikan ia tetap berusaha hingga sampai pada satu pukulan lagi, maka ia lah yang akan berhasil memcahkan batu besar tersebut dan berhasil dengan mimpinya.

                Sahabatku sang pemimpi. betapa kisah ini telah mengilhami jiwa saya. Saya yang saat ini tengah bermimpi besar dan menemui kegagalan, insyaallah akan tetap selalu optimis dan istiqamah akan usaha saya agar mimpi tersebut berhasil. Sekali lagi saya gelorakan “BERMIMPILAH DAN BERUSAHALAH”. Karena hidup berawal dari mimpi, maka lebarkan sayap dan terbanglah yang tinggi.

                 
           Pesan: 
             Saya argi saputra, bukanlah seorang guru. Apabila tulisan ini anda anggap terlalu menggurui maka tidak perlu anda caci maki, hujat dan hina. Karena tulisan ini saya tujukan bagi diri saya pribadi agar tetap semangat akan mimpi ini. Jika anda kurang berkenan, cukuplah anda baca saja. Tapi jika nanti anda tengah bermimpi, maka saya mengizinkan anda untuk mengingat lagi setiap tulisan saya ini yang telah anda baca, agar dapat menjadi referensi walau hanya secuil. Karena, Ini adalah kisah saya dan ini adalah mimpi saya. Wassalam...